Sabtu, 08 Mei 2010

Permainan Tradisional

PERMAINAN TRADISIONAL


            Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan kesenian dan kebudayaan. Salah satu dari warisan budaya Bangsa Indonesia adalah permainan tradisional. Bali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki banyak permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan salah satu daya tarik wisatawan yang sangat potensial bagi Bali. Hal tersebut diakui oleh pengamat ekonomi pariwisata Bali, I Nyoman Erawan. Sebagai warisan budaya, permainan tradisional hendaknya dilestarikan dan dipertahankan keberadaanya. Unsur ini merupakan sebuah sarana sosialisasi yang efektif dari nilai-nilai yang dipandang penting oleh suatu masyarakat. Nilai-nilai ini kemudian dapat menjadi pedoman hidup, pedoman berperilaku dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat. Permainan tradisional juga dekat dengan alam dan memberikan kontribusi bagi pengembangan pribadi anak. Jika diperhatikan lebih jauh, anak-anak zaman sekarang lebih akrab dengan permainan elektronik di komputer atau video game ketimbang permainan tradisional.

             Menurut Made Taro, memudarnya permainan tradisional tidak bisa diartikan sebagai sekedar beralihnya permainan anak-anak kepada jenis permainan teknologi tinggi. Lebih dari itu, pergeseran kebiasaan masa kanak-kanak itu juga menjadi pangkal dari bergesernya mental dan fisik generasi muda Bali. Berbagai permainan berteknologi tinggi yang kini akrab dengan anak-anak di Bali, telah membentuk pribadi-pribadi yang cenderung individual dan berpikir instan. Hal itu tidak terlepas dari jenis permainan berteknologi tinggi yang banyak menawarkan kemudahan dan kecenderungan berkompetisi dengan mesin. Contoh sederhana, anak-anak tidak perlu mencari teman-teman sebayanya hanya untuk bermain play station. Apalagi saat anak-anak diberi kemudahan dengan menyediakan fasilitas play station itu di rumah. Akibatnya, tak banyak yang dilakukan anak-anak dalam kesehariannya, selain duduk di depan mainannya dan mencari kesenangan dengan hanya menekan beberapa tombol saja. Praktis, cepat dan tak memerlukan banyak teman sepermainan. Berbeda dengan permainan berteknologi tinggi, permainan tradisional memberikan banyak pembelajaran bagi anak-anak yang pada akhirnya mampu membentuk pribadi yang tidak egois. Pasalnya, permainan tradisional mengajarkan anak-anak untuk selalu patuh pada aturan (hukum), tidak egois, dan mengajarkan anak untuk selalu menjalin hubungan baik dengan sesama teman. Tak ada satupun permainan tradisional yang bisa dilakukan sendirian di rumah. Meski mengajarkan perlunya teman, permainan tradisional juga mampu mengajarkan kemandirian kepada anak. Unsur perlombaan yang banyak ditawarkan permainan tradisional, mengajarkan anak untuk selalu berusaha unggul, tanpa kecurangan. Tak hanya itu, permainan tradisional juga cenderung melatih kemampuan fisik dan mental anak-anak agar kuat menghadapi masalah dan persaingan.Mungkin saat ini hanya sedikit dari anak-anak Bali yang masih tahu jenis-jenis permainan tradisional seperti mapiyak-piyakan, sijang-sijang, teng-teng nyet, cung acing, makucung-kucungan, kring jongkok, dan masih banyak lagi jenis-jenis permaian tradisional lainnya.
              Selain menjadi daya tarik wisata yang potensial permainan tradisional sebenarnya memiliki manfaat yang begitu besar terhadap pengaruh dan perkembangan jiwa anak. Manfaat permainan tradisional diantaranya adalah sebagai berikut :
• Anak Menjadi Lebih Kreatif
Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan. Selain itu, permainan tradisioanal tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka.
• Bisa Digunakan Sebagai Terapi Terhadap Anak
Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukannya kondisi tersebut.
• Mengembangkan Kecerdasan Emosi Anak
Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, nyaman dan terbiasa dalam kelompok.
• Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak
Pada umumnya, permainan tradisional mendorong para pemainnya untuk bergerak, seperti melompat, berlari, menari, berputar, dan gerakan-gerakan lainnya.
• Mengembangkan Kecerdasan Natural Anak
Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam.
• Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak
Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa. Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa. Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih di bawahnya. Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu. Tidak ada yang paling unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap permainan yang berbeda. Hal tersebut meminimalisir pemunculan ego di diri para pemainnya / anak-anak.
• Mengembangkan Kecerdasan Musikal Anak
Nyanyian atau bunyi-bunyian sangat akrab pada permainan tradisional. Sehingga mampu mengembangkan kecerdasan musikal anak-anak.
Selain sebagai warisan budaya ternyata permainan tradisional juga memiliki manfaat yang begitu besar bagi perkembangan jiwa anak. Untuk itulah sangat dirasakan perlu mengenalkan kembali permainan-permainan tradisional, khusunya untuk daerah Bali karena selain dapat melestarikan warisan budaya bangsa juga berpengaruh pada faktor pariwisata di Bali. 


Jumat, 07 Mei 2010

Seni Budaya Bali



SENI BUDAYA BALI

Bali merupakan pulau yang sangat kaya akan seni dan budayanya. Seni dan budaya Bali yang begitu kaya mampu menarik wasatawan mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Bali. Kebudayaan Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama Hindu. Masyarakat Bali mengakui adanya perbedaaan ( rwa bhineda ), yang sering ditentukan oleh factor ruang ( desa ), waktu ( kala ) dan kondisi riil di lapangan ( patra ). Konsep desa, kala, dan patra menyebabkan kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan selektif dalam menerima dan mengadopsi pengaruh kebudayaan luar. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa komunikasi dan interaksi antara kebudayaan Bali dan budaya luar seperti India (Hindu), Cina, dan Barat khususnya di bidang kesenian telah menimbulkan kreatifitas baru dalam seni rupa maupun seni pertunjukkan. Tema-tema dalam seni lukis, seni rupa dan seni pertunjukkan banyak dipengaruhi oleh budaya India. Demikian pula budaya Cina dan Barat/Eropa memberi nuansa baru pada produk seni di Bali. Proses akulturasi tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan adaptif khususnya dalam kesenian sehingga tetap mampu bertahan dan tidak kehilangan jati diri.

Pada dasarnya seni dan budaya yang ada di Bali tidak lepas dari pengaruh agama Hindu di Bali. Seni Bali banyak digunakan dalam upacara agama Hindu di Bali. Pada dasarnya, di Bali, kesenian memang merupakan persembahan, ibadah dan sekaligus ekspresi estetik. Pertautan yang erat serta hubungan yang timbal-balik antara jenis-jenis kesenian dengan upacara dan aktivitas agama itu, menjadikan kesenian Bali sebagai seni keagamaan dan bukanlah kesenian untuk seni semata-semata. Seni begitu integral dengan totalitas kehidupan masyarakat Bali. Di sini, tiada hari tanpa bunyi gamelan dan orang menari. Alunan gamelan bak denyut nadi pulau ini dan gerak tari ibarat ritme kehidupan yang kaya nuansa dengan cita rasa keindahannya. Menabuh gamelan dan olah tari adalah rasa keindahannya. Menabuh gamelan dan olah tari adalah rutinitas yang mengasyikkan dan dilakoni dengan suka cita oleh orang Bali.
Tari bali memang dari sejak dulu sudah terkenal bahkan sampai ke manca negara. Sebut saja seniman-seniman tari Bali seperti I Ketut Mario dengan ciptaannya Tari Kebyar Duduk dan Oleg Tambulilingan, N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem dengan ciptaanya Tari Belibis, Puspanjali, Saraswati, Sekarjagad dan Siwa Nataraja, I Nyoman Windha dengan ciptaanya Tari Belibis, Cendrawasih, Puspanjali dan Puspawresti dan banyak lagi seniman-seniman lain dengan ciptaanya yang sangat terkenal.

Kamis, 06 Mei 2010

desain komunikasi visual



DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


Definisi
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.